BerandaBlog
Teknik Plester Adalah Cara Populer di Konstruksi, Apa Itu?

Teknik Plester Adalah Cara Populer di Konstruksi, Apa Itu?

Bagikan
Teknik Plester Adalah Cara Populer di Konstruksi, Apa Itu?
Sep 29, 2022

Dalam proses pembuatan bangunan, tentu ada tahapan-tahapan yang perlu dilakukan, salah satunya proses plester. Teknik plester adalah proses merekatkan campuran semen ke bagian tertentu pada bangunan agar permukaannya rata.

Teknik plester lazim digunakan untuk meratakan dinding, lantai, atau hebel. Bagaimana teknik plester yang benar untuk pembangunan setiap bagian tersebut? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!

Teknik Plester Dinding

Teknik plester tembok dilakukan dengan cara merekatkan adukan semen ke dinding bata.
Teknik plester tembok dilakukan dengan cara merekatkan adukan semen ke dinding bata.

Sebelum dicat, kamu perlu melakukan teknik plester dinding supaya permukaan tembok halus. Karena itu, proses ini menjadi tahapan penting yang akan membuat dinding hunianmu tampak rapi.

Baca juga: 7 Ide Motif Keramik Dinding Dapur, Unik Sekaligus Estetik

Secara sederhana, teknik plester tembok dilakukan dengan cara merekatkan adukan semen ke dinding bata yang sudah dibuat sampai diperoleh permukaan dinding yang rata dan halus.

Namun, untuk dapat menghasilkan plester yang baik, kamu perlu melakukannya dengan tepat. Sebelum kita membahas teknik plester tembok, persiapkan alat dan bahan yang akan kamu perlukan terlebih dahulu, antara lain:

  • Pasir
  • Semen
  • Alat pengaduk dan pengayak
  • Benang
  • Paku
  • Palu
  • Tripleks
  • Kayu yang lurus
  • Meteran
  • Ember
  • Roskam
  • Penggaris
  • Kertas semen

Jika semua alat dan bahan sudah siap, saatnya mulai pengerjaan plester dinding dengan melakukan langkah-langkah berikut ini.

  1. Pastikan Dinding Bata Sudah Siap

    Pertama, kamu perlu memastikan dinding bata benar-benar sudah siap diplester. Dinding bata tergolong siap diplester bila perekatnya sudah kering dan sudah dibuatkan lubang ventilasi, pipa kabel, pipa air, stop kontak, serta jalur instalasi lainnya.

    Tentunya, kamu tidak dapat memplester tembok bila jalur-jalur instalasi tersebut belum dibuat. Pasalnya, langkah tersebut dapat merugikan nantinya sebab kamu mungkin perlu melubangi kembali dinding untuk membuat jalur instalasi.

  2. Bersihkan Dinding Terlebih Dahulu

    Seperti yang sudah diketahui, teknik plester tembok memanfaatkan campuran semen. Nah, daya rekat semen dapat berkurang bila ada kotoran pada dinding. Karena itu, kamu perlu membersihkan dinding terlebih dahulu sebelum proses plester dimulai.

    Untuk dinding bata ringan dan beton yang permukaannya rata, kamu perlu membuat sedikit goresan kasar agar plester tembok bisa merekat dengan baik.

  3. Buat Panduan Ketebalan serta Pembatas

    Kamu dapat menggunakan paku dan benang sebagai panduan ketebalan dan pembatas. Tujuannya, supaya permukaan dinding yang dihasilkan rata. Paku serta benang tersebut bisa kamu gunakan berulang 1-1,5 meter.

  4. Membuat Campuran Plester

    Dengan bahan yang telah disiapkan sebelumnya, buatlah campuran semen dan pasir dengan komposisi perbandingan 1:3 hingga 1:5.

    Perlu diingat, campuran bahan plester yang baik tidak boleh mengandung kotoran atau partikel-partikel besar. Dengan kata lain, campuran plester idealnya tidak menggumpal.

    Untuk menghindari partikel besar di dalam campuran bahan plester, pasir yang akan digunakan perlu diayak terlebih dahulu. Pasir tersebut baru bisa digunakan apabila sudah halus.

    Pastikan konsistensi dari campuran bahan plester juga pas, yaitu tidak encer dan tidak kering. Dengan demikian, campuran bahan plester akan mempunyai daya rekat yang baik.

  5. Membuat Kepala Plester

    Pembuatan kepala plesteran sangat penting pada tahap awal karena akan menjadi sampel atau contoh ketebalan. Pembuatan kepala plesteran dengan ketebalan kurang lebih 1,5–3 cm tersebut dilakukan setelah dinding disiram air secukupnya. Jika kamu menyiram dengan tangan kiri maka kepala plesteran di kanan, begitu sebaliknya.

  6. Menerapkan Sistem Tumpang Lapis

    Sistem tumpang lapis dibuat dengan cara menempel dan melempar adonan plester. Kemudian, kamu akan menambal bagian yang kurang dan meratakan semua bagian plester menggunakan penggaris kayu yang lurus dengan panduan kepala plester agar hasilnya rata. Akan lebih baik melakukan pekerjaan ini pada saat matahari tidak terlalu terik, jadi semen tidak akan terlalu cepat kering.

Teknik Plester Lantai

Teknik plester lantai yang tidak tepat membuat lantai mudah retak.
Teknik plester lantai yang tidak tepat membuat lantai mudah retak.

Teknik plester lantai yang tidak benar dapat membuat lantai mudah retak. Jadi, pastikan kamu melakukan tips-tips di bawah ini saat proses plester lantai rumah.

  1. Padatkan Dasaran Tanah

    Faktor yang sangat penting dalam teknik plester lantai ialah memadatkan dasaran tanah. Jadi, bila tanah tempat dibangunnya lantai kurang mendukung, sebaiknya kamu melakukan pemadatan terlebih dahulu.

    Ada yang ingin ditanyakan?
    Konsultasi GRATIS dengan Kanggo Sekarang
    Hubungi Kami

    Kamu bisa melakukan pemadatan tanah dengan alat bantu manual, misalnya alat pemadat tangan. Alat pemadat tangan biasanya terbuat dari beton cor yang diberi tangkai. Alat tersebut digunakan dengan cara menumbukkannya ke permukaan tanah yang akan dipadatkan.

    Meski begitu, alat pemadat tangan bukan satu-satunya alat bantu yang bisa kamu gunakan. Terdapat alat pemadat silinder beton, stamper kuda, dan lain-lain.

  2. Membentuk Dua Lapisan Lantai

    Setiap lantai memiliki ketebalan tertentu. Apabila kamu ingin lantai tidak mudah retak, bagilah ketebalan yang diinginkan sehingga terbentuk dua lapisan lantai.

    Sebut saja, kamu mau membuat lantai dengan ketebalan 7 cm. Kamu bisa mulai membuat setengah bagiannya terlebih dahulu, yaitu 3,5 cm. Setelah lapisan pertama kering, barulah kamu membuat setengah lapisan berikutnya. Dengan begitu, dijamin lantai rumahmu akan lebih kuat.

  3. Mengaci dengan Cara yang Benar

    Mengaci adalah proses menghaluskan plester dengan aci. Tentu saja, hasil akhirnya lantai akan lebih rata dan lebih halus dibandingkan dengan tampilan sebelum proses pengacian.

    Untuk komposisi acian, kamu dapat menggunakan semen dan pasir dengan perbandingan 1:3. Adapun ketebalan acian dapat kamu buat sekitar 3-4 mm. Pastikan prosesnya dilakukan dengan cermat agar hasilnya merata.

    Terakhir, kamu dapat melakukan finishing dengan ampas kelapa supaya lantai tampak mengilap.

Di samping poin-poin di atas, tentu kamu juga perlu memastikan material yang kamu pilih berkualitas. Material berkualitas memegang peranan penting dalam keawetan lantai.

Baca juga: Inspirasi Denah Rumah Minimalis 2 Lantai yang Nyaman

Teknik Plester Hebel

Hebel berukuran lebih besar sehingga konstruksi dinding akan lebih cepat selesai.
Hebel berukuran lebih besar sehingga konstruksi dinding akan lebih cepat selesai.

Bata ringan atau hebel adalah bata yang terbuat dari beton. Di samping lebih ringan, hebel juga cenderung lebih kuat dan berukuran lebih besar dibandingkan batako atau bata merah.

Berkat ukurannya yang lebih besar, pembuatan konstruksi dengan hebel pun cenderung lebih cepat selesai. Sayangnya, pemasangan hebel sedikit lebih tricky. Maka dari itu, perlu teknik plester hebel yang tepat agar dinding kuat dan tidak cepat retak.

Di bawah ini beberapa trik pelester yang dapat kamu lakukan supaya dinding hebel di rumahmu tidak mudah retak.

  1. Basahi Dahulu Dinding Hebel

    Teknik plester hebel yang utama agar tidak mudah retak adalah gunakan semen dan pasir secara berlapis sehingga terbentuk permukaan yang solid. Setelah proses tersebut selesai, basahi dinding hebel dengan air.

    Kamu bisa menyiram dinding dengan gayung atau menyemprotkan air dengan selang. Lakukan tahap ini secara berulang supaya kelembapan bata ringan terjaga. Tunggu selama dua menit sebelum kamu melanjutkan ke tahap berikutnya.

  2. Melapisi Dinding Hebel dengan Semen

    Selanjutnya, kamu bisa mulai melapisi dinding hebel dengan acian semen biasa. Tak seperti penggunaan bata biasa yang memerlukan banyak adonan semen, penggunaan semen untuk melapisi hebel biasanya sangat minim.

    Karena itu, sebaiknya kamu menerapkan acian semen pada dinding hebel dengan roskam.

  3. Buat Lapisan Kasar

    Ketika kamu melapisi dinding, buatlah lapisan kasar. Tujuannya agar seluruh bagian dinding menyatu dengan pori-pori hebel. Jadi, pori-pori yang serapan airnya tinggi tersebut seluruhnya tertutupi semen.

    Dengan demikian, kamu akan memperoleh dinding dengan daya rekat tinggi serta tidak mudah retak.

  4. Proses Plester dengan Adukan Semen

    Jika proses pengacian awal sudah selesai, selanjutnya kamu dapat mulai plester dinding hebel dengan adukan semen. Perlu diingat, saat memulai proses ini, kamu perlu memastikan acian awal sudah benar-benar kering.

    Sebaiknya, biarkan acian awal selama satu hari sampai mengering. Kemudian kamu dapat mulai teknik plester hebel dengan komposisi semen dan pasir sebanyak 2:1. Minimal plester dinding dengan ketebalan 2 cm untuk dinding utama sehingga bangunan rumahmu lebih kokoh.

Untuk hasil yang lebih mulus dan rapi, kamu dapat finishing dinding hebel dengan dua lapis acian lagi.

Kalau kamu ingin memastikan dinding atau lantai dipasang dengan teknik plester yang tepat, kamu perlu meminta bantuan tukang profesional. Kabar baiknya, kini kamu sudah tidak perlu pusing lagi jika membutuhkan bantuan tukang terlatih dan profesional sebab ada Kanggo.

Kanggo adalah aplikasi tukang bangunan online yang siap menjawab aneka kebutuhanmu, mulai dari pemasangan plafon, pengecatan rumah, hingga perbaikan dinding.

Gunakan aplikasi Kanggo dan tukang Kanggo siap membantu memasang dinding atau lantai yang kuat dan tak mudah retak. Dengan aplikasi Kanggo, pesan tukang menjadi sangat mudah. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, segera install aplikasi Kanggo sekarang melalui App Store atau Google Play!

Bagikan
Bacaan Asyik Lainnya
Selengkapnya
Baca Berita
Selengkapnya
Butuh Bantuan?
Tanya Kanggo
Punya pertanyaan atau ingin
konsultasi, kami siap membantu
Hubungi Kami