Rangka Atap Baja Ringan: Jenis, Ukuran, dan Tips Memasangnya
Rangka atap baja ringan kini semakin menjadi pilihan untuk membangun sebuah bangunan, seperti ruko, rumah, atau bahkan gudang. Biasanya, rangka atap baja ringan ini terbuat dari galvalum atau carbon steel.
Adapun campuran yang menjadikan baja ringan ini makin ringan adalah beberapa unsur, seperti karbon, aluminium, zink, tembaga, silikon, dan juga mangan. Material pembentuk baja ringan inilah yang membuatnya cocok untuk dijadikan rangka atap baja ringan untuk hunian kamu.
Jenis dan Ukuran Rangka Atap Ringan
Memilih baja ringan tidak bisa sembarangan dilakukan. Sebab, jika kamu salah memilih material dasarnya, hal ini akan memengaruhi struktur atap rumah yang sedang kamu bangun.
Ada empat jenis baja ringan yang biasanya dipilih untuk membuat rangka atap rumah, yaitu:
1. Rangka Atap Baja Ringan Kaso atau Truss
Sumber: A Plus
Pada gambar rangka atap baja ringan di atas adalah jenis baja ringan kaso atau truss. Baja ringan kaso merupakan jenis baja ringan yang digunakan sebagai rangka utama pada sebuah struktur bangunan. Selain itu, kaso juga digunakan sebagai salah satu komponen yang akan memperkuat tiang dan kuda-kuda pada atap rumah.
Ada dua jenis baja ringan kaso yang bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan kamu, yakni profil C dan profil W dengan ketebalan 0,8 mm – 1 mm. Profil C memiliki ukuran yang lebih kecil daripada ukuran profil W. Hal inilah yang membedakan antara kedua jenis baja ringan tersebut.
2. Rangka Atap Baja Ringan Reng
Sumber: Ruma Rumi
Baja ringan reng biasanya dipasang dengan posisi melintang dan digunakan untuk menahan genting. Selain itu, penggunaan baja ringan reng juga dimanfaatkan sebagai pengatur jarak antar barisan genting. Dengan begitu, posisi peletakan genting akan lebih rapi dan terlihat estetis.
3. Rangka Atap Baja Ringan Hollow
Sumber: Bhinneka
Jenis kedua adalah baja ringan jenis hollow. Baja ringan hollow sering digunakan untuk membentuk struktur pada bagian interior, seperti kanopi, plafon, atau partisi ruangan lainnya. Baja ringan hollow terbuat dari material galvanis dan memiliki bentuk seperti balok.
4. Rangka Atap Baja Ringan Kanal C
Sumber: Bhinneka
Selanjutnya adalah baja ringan kanal C. Sesuai dengan namanya, baja ringan yang satu ini memiliki bentuk yang serupa dengan huruf C. Ini merupakan jenis yang paling banyak digunakan sebagai material penyusun rangka atap gedung atau rumah.
Baja ringan kanal C dikenal kuat untuk menahan langit-langit rumah, sebab saat kamu menggabungkan dua batang baja secara berhadapan, baja ringan ini akan berubah menjadi bentuk kotak yang akan saling menguatkan.
Baca juga:
Setiap jenis baja ringan yang disampaikan di atas ternyata memiliki ukuran yang berbeda-beda. Umumnya, ketebalan yang ada pada baja ringan ada di antara 0,6 mm sampai dengan 1 mm. Berikut ukuran rangka atap yang perlu kamu tahu:
Rangka Atap Ringan Tanpa Kuda-Kuda
Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan sebelum memasang rangka atap baja ringan tanpa kuda kuda. Sebab, penggunaan kuda-kuda sebenarnya berfungsi untuk menopang tekanan pada rangka atap. Biasanya, penggunaan kuda-kuda seperti ini banyak ditemukan pada bangunan dengan struktur yang lebar.
Namun, bagi kamu yang ingin menghemat anggaran dan penggunaan material dengan melakukan pemasangan rangka bangunan tanpa kuda-kuda, berikut ini tips cara pasang rangka atap baja ringan yang aman untuk kamu lakukan:
-
Ketebalan Material
Langkah pertama adalah memperhatikan material yang akan digunakan. Material yang akan dipilih sebaiknya adalah jenis material yang ideal dan sesuai dengan beban yang akan ditopang oleh rangka atap.
Umumnya, standar ukuran ketebalan yang aman digunakan adalah berkisar 0,75 mm. Pemilihan jenis material ini perlu diperhitungkan dengan baik sebab nantinya rangka atap ringan tanpa kuda-kuda ini akan digunakan sebagai peletakan atap rumah.
-
Desain Bentuk Atap
Tips selanjutnya adalah menyesuaikan ketebalan atap yang akan digunakan dengan bentuk atap yang akan kamu bangun. Tidak hanya memperhitungkan bentuk dan ketebalan atap saja, namun kamu juga perlu mempertimbangkan ukuran bangunan itu sendiri.
Semakin lebar ukuran bangunannya, semakin banyak pula struktur yang dibangun untuk menjaga bangunan agar tidak mudah runtuh.
-
Ukuran Gording
Gording merupakan salah satu bagian dari atap rumah yang posisinya berada di atas kuda kuda pada rangka atap. Gording juga bisa dibuat tanpa menggunakan kuda-kuda jika penopang yang ada di bawahnya memiliki ukuran 100 cm hingga 120 cm saja.
-
Kemiringan Atap
Jangan lupa untuk tetap memperhatikan ukuran kemiringan dari atap rumah kamu. Sudut kemiringan yang ideal adalah 250 sampai dengan 300. Ukuran kemiringan yang dibuat akan menentukan luas yang kamu butuhkan untuk memasang penutupnya.
Hal ini tentu akan berhubungan dengan beban rangka yang mesti ditopang oleh struktur bangunannya.
-
Sesuaikan dengan Material Penutupnya
Tips yang terakhir adalah menyesuaikan rangka dengan material penutupnya. Ada yang menggunakan asbes, multi roof, galvalum, atau genteng tanah liat. Material penutup ini akan memengaruhi pemilihan material pada rangka yang akan kamu gunakan.
Oleh sebab itu, sangat penting untuk kamu menentukan sejak awal konsep bangunan seperti apa yang ingin kamu tampilkan dan material apa saja yang akan kamu gunakan untuk membangunnya.
Rangka atap baja ringan saat ini sudah banyak digunakan sebagai material struktur bangunan. Selain memudahkan dalam proses pemasangannya, juga dikenal kuat dan tahan lama. Ditambah lagi dengan kemampuannya yang tahan terhadap rayap membuat material ini semakin banyak digemari untuk menggantikan penggunaan kayu.
Nah, untuk kamu yang membutuhkan bantuan tukang untuk melakukan pekerjaan ini, kamu bisa mempercayakannya pada Kanggo. Para tukang Kanggo adalah tukang terkualifikasi sesuai skillnya masing-masing, sehingga kamu tidak perlu khawatir akan kehilangan waktu untuk tetap produktif setiap harinya. Apalagi, saat ini kamu bisa memesan tukang berpengalaman dari Kanggo melalui aplikasi yang bisa diunduh melalui Google PlayStore atau App Store. Tunggu apa lagi?